Sambut Cassette Store Day 2019, Monkey to Millionaire dan Jimi Jazz Rilis Album Dalam Format Kaset

NEWS
Perhelatan Cassette Store Day (CSD) 2019 menjadi perayaan yang tak hanya ditunggu oleh para penikmat musik, tetapi juga para musisi. CSD kerap menjadi waktu yang istimewa untuk merilis sebuah karya. Inilah yang dirasakan oleh band asal Jakarta Monkey to Millionaire dengan rilisan re-issue Self Titled (Monkey to Millionaire) dalam format kaset.

Self Titled (Monkey to Millionaire) merupakan mini album pertama milik Monkey to Millionaire (2005/2006). “Saat beberapa kali manggung, banyak yang tanya tentang album lama. Kami sendiri kangen sama lagu-lagu lama yang pernah dibuat. Ditambah lagi, tahun ini bakal ada Cassette Store Day. Jadi kami berpikir, bagus juga kalau bias rilis karya. Eh, ternyata semesta mendukung. Kami garap, deh!” Kata Wisnu.
Mengerjakan album re-issue ini memang membawa nostalgia bagi Wisnu (gitar, vokal) dan Agan (bass, vokal) karena membawa ingatan tentang Monkey to Millionaire versi lengkap dengan 4 personel. Menurut Aghan, “Setelah album ini, kami sudah enggak pernah bikin album dengan formasi yang sama lagi. Kami juga senang ketika label Langen Srawa Records menyambut baik proyek re-issue album ini dan akhirnya bekerja sama untuk proses produksi rilisan fisiknya.”

Salah satu yang menarik, Monkey to Millionaire juga akan merilis video proses terbentuknya album Self-Titled dibantu oleh Jimi Multhazam yang nantinya dapat dinikmati di kanal Youtube mereka. Sebagai kejutan, band bakal mengeluarkan lagu-lagu yang tidak masuk dalam album Self-Titled saat rilis pada 2005/2006. Jadi,
bersiaplah untuk mendengarkannya.

Album Self Titled (Monkey to Millionaire) dalam format kaset menjadi sesuatu yang berkesan bagi Monkey to Millionaire karena belum pernah merilis karya dalam format kaset sepanjang perjalanan bermusik. “Semoga album re-issue ini bias diterima dengan baik oleh banyak orang. Semoga yang mendengar pun terbawa
nostalgia tentang masa-masa Monkey to Millionaire pada 12–13 tahun yang lalu,” pungkas Wisnu.

Selain album re-issue Monkey to Millionaire, label independen asal Tangerang, Langen Srawa Records, juga merilis kaset Kebisingan Pancaroba yang Merongrong karya Jimi Jazz.


Album ini berarti mimpi zaman remaja yang terus menghantui untuk direalisasikan. Bagi Jimi Multazam, tahun ini menjadi momen yang tepat untuk merilis kaset karena menjadi bagian dari mimpi zaman remaja. “Kala itu, CD belum terlalu populer. Rasanya sulit dituliskan oleh kata-kata. Kaset adalah impian pancaroba yang belum
terselesaikan,” katanya.
Proses produksi Kebisingan Pancaroba yang Merongrong terbilang cukup singkat, rekaman sudah rampung kurang dari sebulan. Jimi mengumpulkan cerita-cerita yang pernah ia alami dan sebagian besar bersinggungan dengan crossover thrash. Turut melibatkan line up rekamannya Hong! tanpa vokalis, Petir Saputra (gitar), Adit
Umbara (bass), dan Koko Nugraha (drums), penggarapan album juga menjadi pengalaman unik baginya karena ia pertama kali membuat riff-riff gitar secara utuh.

Jimi berencana akan lebih banyak berkarya dalam naungan nama Jimi Jazz. Kaset Self Titled (Monkey to Millionaire) dan Kebisingan Pancaroba yang Merongrong akan dirilis pada Oktober 2019, tepat pada perhelatan CSD 2019. Pihak
Langen Srawa Records akan merilis kedua album ini dalam jumlah terbatas dan dibanderol dengan harga Rp 60.000. Informasi distribusi penjualan dapat disimak di akun Instagram @langensrawarecords.

Sebagai informasi, Langen Srawa Records juga telah merilis beberapa karya pada 2019, yaitu kaset single Sejuknya Mobil Bapakmu (The Rang-Rangs), 16 to 18 (High Therapy), I Am Ij Sin A (Humi Dumi), “Racau” (single yang dirilis secara digital, milik band Skandal), First Chapter of Allordia (Holy City Rollers), dan Sloppy Odd Stereo (split album Texpack dan Skandal). Daftar rilisan lainnya dapat dilihat di akun resmi Instagram @langensrawarecords.