Legenda thrash metal dunia Megadeth akan beraksi di Stadion Kridosono pada 27 Oktober mendatang. Perhelatan bertajuk Jogjarockarta Festival #2 itu merupakan bagian dari rangkaian tur konser dunia untuk merayakan 35 tahun Megadeth berkarya.
“Yogya adalah satu-satunya kota di Asia yang rencananya didatangi Megadeth dalam rangkaian turnya,” ujar Anas Syahrul Alimi, founder Jogjarockarta
Megadeth benar-benar hanya konser di Indonesia supaya bisa mendongkrak pariwisata, mengingat penggemar Megadeth dari negara Asia lain bisa datang ke Yogyakarta untuk menonton konser. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan negara tetangga bisa saja ikut mengundang Megadeth.
Megadeth dipilih sebagai artis utama Jogjarockarta karena persoalan jadwal. Megadeth mau menyesuaikan waktunya dengan konser yang ditentukan oleh promotor di Yogyakarta.
Megadeth didirikan pada tahun 1983 oleh Dave Mustain. Band legendaris ini telah berulang kali bongkar pasang personel. Saat ini Megadeth digawangi oleh Dave Mustaine (vokal/gitar), David Ellefson (bass), Kiko Loureiro (gitar), Dirk Verbeuren (drum).
Sepanjang karir bermusiknya, Megadeth telah menghasilkan 15 album rekaman dan telah menjual jutaan copy, antara lain, “Killing is My Bussiness… and Bussiness is Good!” yang dirilis pada 12 Juni 1985, Cryptic Writings yang dirilis pada 17 Juni 1997, “Super Collider” yang dirilis pada 4 Juni 2013, dan “Dystopia” yang dirilis pada 21 Januari 2016.
Megadeth pun didaulat sebagai The Legend of Trash Metal Band, atau lebih dikenal dengan sebutan The Big Four yang disandingkan tiga nama band Thrash Metal besar lainnya yang sangat berpengaruh seperti Slayer, Metallica dan Anthrax.
Pada 2017, Megadeth memenangkan penghargaan musik paling bergengsi,Grammy Award, untuk kategori best metal performance untuk lagu ‘Dystopia’, setelah 11 kalo masuk nominasi ajang yang sama.
Penampilannya di Yogyakarta juga merupakan bagian dari tour dunia mereka dalam rangka memperingati perayaan 35 tahun Megadeth terbentuk.
